Learning, Practicing, Creating, and Improving

   Laboratorium adalah unsur pelaksana akademik yang berfungsi mewujudkan kegiatan akademik, yang menuntut kegiatan laboratorium sebagai sarana untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan profesional para calon sarjana psikologi kelak.

 

TUJUAN

Laboratorium psikologi dibentuk dengan tujuan untuk mendukung pendidikan sarjana psik0logi yang saat ini masih bernaung pada Fakultas Ilmu Pendidikan agar memiliki keunggulan lulusan dan memilikib nilai tambah yang berdaya saing tinggi dengan lulusan lain.

 

RUANG LINGKUP

Ruang lingkup kegiatan laboratorium mencakup pemenuhan kegiatan perkuliahan psikologi yang dibagi dalam beberapa bidang peminatan:

  1. Laboratorium psikologi umum dan eksperimen, meliputi : Psikologi umum, antropobiologi, psikofisiologi (faal), psikologi kognitif, psikologi belajar, psikologi fungsi-fungsi psikologi.
  2. Laboratorium psikologi perkembangan, meliputi: psikologi perkembangan anak usia dini sampai lanjut usia.
  3. Laboratorium psikologi pendidikan, meliputi: psikologi pendidikan dan andragogi.
  4. Laboratorium psikologi sosial, meliputi: psikologi sosial, dinamika kelompok dan psikologi komunikasi.
  5. laboratorium psikologi klinis, meliputi: psikologi kepribadian, administrasi dan skoring batrai tes, observasi dan interview, tes intelegensi, tes grafis, tes bakat, tes pauli dan inventori, tes Ro dan Ben-Ro, psikologi konseling, psikologi kolinis , psikologi proyeksi, TAT dan CAT, intervensi, psikopatologi anak dan remaja, serta mengantar psikoterapi.
  6. Laboratorium psikologi industri dan organisasi, meliputi: psikologi industri dan organisasi, psikologi kepemimpinan dan manajemen sumberdaya manusia.
  7. laboratorium psikodiagnostik, meliputi: praktek psikologi, penguasaan administrasi tes skoring psikologi. Praktek psikologi ini dilaksanakan dalam mata kuliah psikodiagnostik I, II, III, IV, V, VI dan VII.

 

TUJUAN MATAKULIAH PSIKODIAGNOSTIK

Psikodiagnostik I (pengantar)

Mahasiswa dapat memahami prinsip-prinsip pemeriksaan psikologi.

Psikodiagnostik II (observasi)

Mahasiswa dapat memahami makna, klasifikasi, dan kedudukan observasi dalam diagnostik, serta memiliki kemampuan dalam melaksanakan observasi secara benar.

Psikodiagnostik III (wawancara)

Mahasiswa memperoleh pemahaman mengenai makna, klasifikasi dan kedudukan wawancara dalam diagnostik, disamping memiliki kemampuan dalam wawancara.

Psikodiagnostik IV (tes intelegensi)

Mahasiswa dapat memahami konsep-konsep intelegensi, mengenal beberapa tes intelegensi klasikal dan individual, mengetahui cara melakukan administrasi tes-tes intelegensi, melakukan penyekoran, serta memahami norma tes intelegensi.

Psikodiagnostik V (tes bakat dan minat)

Mahasiswa dapat memahami konsep-konsep bakat dan minat, mengenal beberapa tes bakat dan minat, baik klasikal maupun individual, mengetahui cara melakukan administrasi tes, skoring, interprestasi skor, serta norma tes bakat dan minat.

Psikodiagnostik VI (tes proyeksi)

Mahasiswa mampu menjelaskan tentang penggunaan tes proyektif individual sebagai instrumen diagnostik dibawah pengawasan pembimbing.

Psikodiagnostik VII (tes pauli dan inventori)

Mahasiswa mengenal alat tes pauli dan inventori, mengetahui cara melakukan administrasi tes pauli dan inventori, melakukan penyekoran, dan membuat interprestasi non klinis dari hasil penyekoran tersebut.

 

ALAT-ALAT PADA LABORATORIUM PSIKOLOGI UPI

  • WBIS
  • WPPSI
  • Sanford Binet Test
  • IST
  • DISC Personality Profile
  • Rorschach
  • PAPIKOSTIK
  • Depth Perception Apparatus
  • Stop Watch
  • Tes Pauli
  • Tes Kraeplin
  • Tes Wartegg
  • FROSTIG
  • CFIT
  • APM
  • PM-C
  • FRT
  • Muller-Lyer Apparatus
  • Steadiness Test
  • Depth Perception Box
  • EPPS
  • NST
  • RMIB
  • TAT
  • CAT
  • KUDER
  • EAS
  • WRP

Leave a Reply