KULIAH UMUM DEPARTEMEN PSIKOLOGI: PERAN PSIKOLOGI DALAM MEMBANGUN KARAKTER BANGSA

Prof. Dr. Hj. Hendriati Agustiani, psikolog sedang menyampaikan materi

Departemen Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia menyelenggarakan acara Kuliah Umum dengan tema “Peran Psikologi dalam Membangun Karakter Bangsa” pada hari Rabu, 12 Desember 2018, bertempat di Auditorium FIP lantai 3. Acara yang dimulai pukul  13.00 WIB ini menghadirkan Dekan Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran, Prof. Dr. Hj. Hendriati Agustiani, M.Si, psikolog., sebagai pemateri dan Drs. MIF Baihaqi, M.Si, mantan Ketua Departemen (d/h Jurusan) Psikologi UPI selaku moderator.

Acara yang merupakan kegiatan rutin tahunan Departemen Psikologi ini dibuka oleh Wakil Dekan bidang Sumber Daya dan Keuangan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Dr. H. Ajteng Muhtarom, M.Pd mewakili Dekan FIP yang berhalangan hadir. Dalam sambutannya, beliau mengungkapkan bahwa masalah yang perlu menjadi perhatian serius bangsa ini adalah munculnya fenomena ‘amnesia ideologi’ dan ‘amnesia sejarah’ dimana banyak generasi muda saat ini yang lupa akan ideologi negara Pancasila. Bahkan ada segelintir anak bangsa yang menginginkan mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi lain. Hal ini tentu bisa terjadi karena mengabaikan sejarah perjuangan bangsa sehingga mengalami apa yang disebut ‘amnesia sejarah’. Oleh karena itu beliau mengapresiasi terselenggaranya kegiatan Kuliah Umum Departemen Psikologi yang mengambil tema tentang pembentukan karakter bangsa.

Sebelumnya, Ketua Departemen Psikologi Drs. H.M. Engkos Kosasih, M.Pd dalam sambutannya mengatakan bahwa Departemen Psikologi sangat peduli terhadap pembentukan karakter bangsa terutama mahasiswa Psikologi melalui proses pendidikan yang ada di kurikulum departemen yang diterapkan dalam proses belajar mengajar. Selain memacu mahasiswa untuk berprestasi di berbagai level, Departemen Psikologi tetap menekankan pentingnya karakter dalam proses pengajaran dan aktivitas-aktivitas lain diluar jam perkuliahan.

Peserta menyimak pemaparan materi Kuliah Umum.

Berbicara tentang karakter, menurut pembicara Kuliah Umum, Prof. Dr. Hj. Hendriati Agustiani, psikolog., merupakan kekhasan seseorang dalam berperilaku. Karakter baik atau buruk seseorang dapat dilihat dari perilakunya. Menurutnya, karakter seseorang dipengaruhi oleh nilai yang dianutnya. Dalam perspektif Psikologi, nilai merupakan disposisi tersembunyi dalam pembentukan karakter yang melibatkan aspek kognisi dan afeksi. Sedangkan karakter, selain melibatkan aspek kognisi, dan afeksi, juga apsek perilaku.

Nilai sendiri terdiri atas dua macam, yakni general values dan personal values. General values merupakan orientasi dasar yang diterima sebagian masyarakat seperti nasionalisme, way of life, misalnya Pancasila di Indonesia. Sedangkan personal values merupakan operasionalisasi dari general values dalam kehidupan personal individu, misalnya fairness, kejujuran, dan courtesy.

Oleh karena itu menurut Prof Tia –panggilan akrab Prof. Dr. Hj. Hendriati Agustiani, M.Si, Psikolog, hal utama dalam pembangunan karakter adalah  penanaman nilai. Sedangkan sarana yang paling tepat dalam penanaman nilai dalam rangka membangun karakter adalah melalui pendidikan, baik pendidikan formal, non formal maupun informal. Dalam hal ini, keluarga mempunyai peran yang sangat vital. Beliau kemudian mengutip pendapat Kamisese Mara bahwa: “The family teaches us about the importance of knowledge, education, hard work and effort. It teaches us about enjoying ourselves, having fun, keeping fit and healthy.”

Dalam kaitan peran pendidikan dalam pembangunan karakter, guru besar bidang psikologi perkembangan ini, menyarankan perlu upaya melakukan standarisasi pendidikan karakter berdasarkan beberapa pertanyaan:  Apakah yang dimaksud karakter yang baik?; Apa yang membuat seseorang memiliki karakter yang baik dan apa yang mencegah seseorang memiliki karakter yang buruk?; Bagaimana mengukur sejauhmana seseorang ‘berkarakter’? Bagaimana mengembangkan pendidikan karakter?

Salah seorang peserta sedang mengajukan pertanyaan kepada pemateri

Menurut Prof Tia, pendidikan karakter di Indonesia bisa berprinsip pada penerapan nilai-nilai yang berbasis kearifan lokal seperti falsafah  dari Ki Hajar Dewantoro tentang: Ingarso sung tulada (di depan memberi contoh), ing madio mangun karso (di tengah memberi semangat), tutwuri  handayani (di belakang  memberi  dorongan), atau internalisasi budaya Sunda tentang: Silih asah (Saling memberi pengetahuan), silih asuh (saling menebar cinta kasih/saling menyayangi), dan silih asih (saling memelihara).

Selanjutnya, menurut Prof Tia, terdapat 8 (delapan) kunci kesuksesan dalam pendidikan karakter, yaitu: fokus pada perilaku pelajar, menfasilitasi pelajar dengan percakapan dan situasi yang melibatkan keterampilan dalam decision making, menyegerakan feedback yang informatif, mensyukuri kesalahan yang terjadi di awal, fokus pada latihan yang dilakukan pelajar, mengizinkan pelajar bekerja sesuai dengan ritmenya, dan selalu beradaptasi pada saat pembelajaran berlangsung, serta  menggunakan teknologi untuk meningkatkan kinerja.

Profesor Tia pada kesempatan tersebut menyampaikan rasa optimismenya pada karakteristik positif generasi muda saat ini melihat masih adanya etika dan sopan santun seperti yang ditunjukkan oleh peserta kuliah umum ini. Peserta yang hadir adalah mahasiswa Psikologi baik dari internal UPI maupun dari kampus lain dan beberapa mahasiswa dari berbagai jurusan di UPI yang sedang menempuh mata kuliah Psikologi Pendidikan. Tak kurang Sekretaris HIMPSI Jabar, beberapa dosen Psikologi dan non Psikologi turut menghadiri dalam acara tersebut.

Prof. Dr. Hj. Hendriati Agustiani, psikolog berfoto bersama dengan Ketua Departemen Psikologi beserta civitas akademika Dep Psikologi.

Seusai pemaparan materi, beberapa peserta mengajukan pertanyaan kepada pemateri seputar pembentukan karakter bangsa, pengaruh orang tua terhadap pendidikan karakter anak, persiapan untuk berkompetisi di era digital 4.0, dan beberapa pertanyaan lainnya.

Acara yang berlangsung hingga pukul 15.30 ini diakhiri dengan foto bersama diikuti pemberian cinderamata kepada pemateri oleh Ketua Departemen Psikologi Drs. HM. Engkos Kosasih, M.Pd yang didampingi Sekretaris Departemen Psikologi, Muhammad Ariez Musthofa, M.Si, moderator Drs. MIF Baihaqi, M.Si., Dr. Sri Maslihah, M.Psi selaku SC, dosen pembina kemahasiswaan M. Syahnurrahman, Sekretaris Dewan Skripsi, Anastasia Wulandari, S.Psi., M.Psi., Dra. Yayah Pujasari, M.Si, Ketua Departemen Pedagogik, Dr. Babang Robandi, M.Pd. serta Sekretaris HIMPSI Jawa Barat, Dian Suryaningrum. (Ariez Musthofa/Donita Nawangyu).

Leave a Reply