• PROSES PEMBELAJARAN

Sistem pembelajaran dibangun berdasarkan perencanaan yang relevan dengan tujuan, ranah belajar dan hierarkinya. Pembelajaran dilaksanakan menggunakan berbagai strategi dan teknik yang disesuaikan dengan karakteristik mahasiswa serta kondisi kelas sehingga dapat mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis, bereksplorasi, berkreasi, dan bereksperimen dengan memanfaatkan aneka sumber. Pembelajaran di Departemen Psikologi dilaksanakan berdasarkan kurikulum yang berlaku dan  kegiatan perkuliahan dalam satu semester dirancang dan diuraikan secara jelas setiap pertemuannya dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS). Kegiatan pembelajaran di kelas dirancang sedemikian rupa agar menarik dan mendorong mahasiswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Misalnya, mahasiswa diminta untuk selalu membaca materi yang akan diajarkan pada setiap pertemuan, atau mahasiswa diminta bertanya dari apa yang dipelajari dalam buku dan berbagai sumber acuan lain sehingga ketika mahasiswa masuk ke ruang kelas, bertatap muka dan menyimak perkuliahan dari dosen, mahasiswa sudah memiliki pengetahuan awal tentang materi yang akan dibahas pada setiap pertemuannya.

Mahasiswa selanjutnya diharuskan presentasi mendiskusikan setiap pokok bahasan di kelas dengan teman sekelas. Setiap pokok bahasan mengangkat kasus-kasus atau fenomena yang pernah, sering atau sedang terjadi di kehidupan nyata. Sehingga pokok kajian selalu relevan dengan kehidupan aktual di masyarakat.

Mahasiswa juga melaksanakan praktikum, baik terkait dengan pengadministrasian tes psiko­logi maupun penyusunan alat tes psikologi dan tes prestasi. Pada mata kuliah psikodiagnostik, mahasiswa mempraktekkan cara mengadministrasikan dan melakukan skoring terhadap alat-alat tes psikologi yang telah terstandar. Praktikum tes psikologi mereka lakukan di laboratorium psikologi secara individual maupun kelompok. Penguasaan pengadministrasian tes-tes psiko­logi, mereka praktekkan kepada orang lain yang disebut testee yang memiliki rentang usia mulai dari anak-anak hingga remaja atau mahasiswa. Pada mata kuliah penyusunan alat tes psikologi, mahasiswa mempraktekkan cara menyusun alat tes berdasarkan hasil dari kajian pustaka yang terlebih dahulu mereka lakukan. Selain itu, mahasiswa juga melakukan praktek dalam menyusun alat-alat tes prestasi. Setelah alat tes tersusun, mahasiswa ditugaskan untuk menguji coba tes yang mereka buat.

Pada beberapa mata kuliah lainnya pun mahasiswa diharuskan untuk melakukan praktek di lapangan, misalnya pada mata kuliah Diagnostik Kesulitan Belajar. Mahasiswa ditugaskan untuk belajar langsung di sekolah-sekolah sehingga mereka memiliki pengalaman dan wawasan pengetahuan yang lebih karena menghadapi langsung subyek yang dipelajari. Pelaksanaan pembelajaran memiliki mekanisme untuk senantiasa memonitor, mengkaji, dan memperbaiki secara periodik kegiatan perkuliahan. Hal ini dapat dilihat dari kehadiran dosen dan mahasiswa, penyusunan materi perkuliahan, penilaian hasil belajar serta penilaian kinerja dosen/Departemen oleh mahasiswa dari survey.

• PENILAIAN

Penilaian berdasarkan pada tiga komponen yaitu penilaian terhadap kemampuan pengetahuan melalui ujian formatif dan sumatif, praktikum (untuk mata kuliah-mata kuliah administrasi tes psikologi) administrasi dan evaluasi tes psikologi, dan penilaian tugas mata kuliah.

Batas minimum nilai IPK untuk kelulusan pada program pendidikan Sarjana adalah 2,00, dan klasifikasi  kelulusan mahasiswa terbagi menjadi tiga yaitu cumlaude, Sangat Memuaskan, dan Memuaskan.